MENGENAL ANALISIS FRAMING: SEJARAH DAN METODOLOGI

  • Febry Ichwan Butsi
Keywords: Analisis Isi, Framing, Penelitian, Konstruktivis

Abstract

Pemikiran tentang fenomena framing ini awal mulanya diterajui oleh seorang psikiatris yang bernama Bateson (1955). Pada masa selanjutnya, Erving Goffman membawa pemikiran Bateson menukik ke ranah yang lebih luas,  Goffman menyatakan bahwa frame sebenarnya sesuatu yang dipelajari dan digunakan dalam keseharian manusia, bahkan mendasari tingkah laku manusia itu sendiri. Dengan mempelajari frame yang ada dalam suatu masyarakat akan memandu sesorang mampu bersosialisasi dan menyatu dengan masyarakat tersebut. Gaye Tuchman (1978) dan Tood  Gittlin (1980) adalah peneliti media pertama yang menerapkan konsep framing ini dalam studi media. Catatan tentang penerapan konsep framing oleh Tuchman ini bisa dilihat dari hasil penelitian dia tentang rutinitas konstuksi berita dan seleksi isu yang secara sistemik meminggirkan beberapa isu tertentu.Tetapi para peminat analisis framing sepakat bahwa orang yang paling berjasa, produktif dan konsisten dalam pengembangan konsep framing adalah William Gamson (1989). Dalam pengembangan konsep framing ini, Gamson menyatakan bahwa framing lazimnya sering digunakan dalam situasi wacana publik berlangsung yang dimana strategi framing ini dibuat oleh pihak atau orang yang ingin mendominasi pemikiran dan gagasan ke atas pihak lain. Gamson menemukan fakta bahwa keberhasilan dan kegagalan dalam pergerakan sosial tergantung bagaimana mereka memenangkan dominasi framing mereka dibandingkan dengan pihak lain. Sebagai satu daripada banyaknya perangkat analisis isi media. Framing juga menawarkan banyak kelebihan sekaligus kekurangan  berbanding dengan perangkat analisis lainnya. Satu dari kelebihan analisis framing ini dapat disimak pernyataan Hackett (1984), dia mengatakan bahwa saat ini sebaiknya peneliti mengubah haluan fokus mereka tentang media. Studi dengan menggunakan kaidah objektifitas dan bias dalam memahami ideologi dalam berita hendaklah ditinggalkan, Hackett menyarankan lebih menggunakan konsep framing sebagai perangkat analisis, karena dengan penggunaan analisis framing peneliti akan mendapatkan makna yang tersembunyi dalam berita dan membantu membongkar pesan yang tersembunyi di balik berita yang diteliti.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bryant, Jenning., Mirion, Dorina., “Theory and Research in Mass Communication 1952-2000” Journal of Communication 2004.
Entman, Robert (2006). Punctuating the Homogeneity of Institutionalized News: Abusing Prisoners at Abu Ghraib Versus Killing Civilians at Fallujah. Political Communication 23th ed, ms:, 215–224.
Entman, Robert (2005). Media and Democracy Without Party Competition. In J. S. Curran & M. Gurevitch (Eds.), Mass Communication and Society. 4th ed. Ms: 251–270.
Entman, Robert (1993). Framing: Toward Clarification Of A Fractured Paradigm. Dalam, Journal of Communication. 43(4). Ms: 51–58.
Entman, Robert (1993b). Freezing Out The Public: Elite And Media Framing Of The U.S. antinuclear movement. Political Communication, 10, Ms: 155–173.
Entman, R., & Rojecki, A. (1993c). Freezing Out The Public: Elite And Media Framing of the u.s. Antinuclear Movement. Political Communication, 10(2). Ms:151–167.
Entman, Robert (1991) ‘Framing US Coverage of International News: Contrasts in Narratives of the KAL and Iran Air Incidents.’ Journal of Communication 41(4),
Gamson, W.A. & Modigliani, A (1989). Media Discourse And Public Opinion On Nuclear Power: a Constructionist Approach. American Journal of Sociology. Ms: 321-323.
Gamson, W.A. and A. Modigliani (1987). The Changing Culture of Affirmative Action. Research in Political Sociology, ms: 137–77.
Published
2019-03-30
How to Cite
Butsi, F. (2019). MENGENAL ANALISIS FRAMING: SEJARAH DAN METODOLOGI. Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique, 1(2), 52-58. https://doi.org/https://doi.org/10.62144/jikq.v1i2.14