POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN ANAK DOWN SYNDROME DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN DI SEKOLAH LUAR BIASA TENGGARONG

  • Sherly Maylinda Putri Universitas Mulawarman
  • Kadek Dristiana Dwiv Ayani
  • Ainun Ni'Matu Rohimah
  • Rina Juwita
Keywords: komunikasi orang tua, anak Down syndrome, kemandirian anak, pendidikan inklusif.

Abstract

Keluarga memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan kemampuan sosial anak, terutama bagi anak dengan kebutuhan khusus seperti Down syndrome. Dalam konteks ini, pola komunikasi orang tua menjadi aspek krusial yang tidak hanya merefleksikan relasi emosional, tetapi juga berperan sebagai sarana pembelajaran yang memengaruhi pembentukan kemandirian anak. Anak dengan Down syndrome cenderung menghadapi hambatan kognitif, motorik, dan sosial, yang memerlukan pendekatan komunikasi yang lebih empatik dan terarah. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pola komunikasi yang suportif, terbuka, dan memberi ruang pada anak untuk berinisiatif, dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan mandiri anak. Namun, studi tentang pengaruh pola komunikasi orang tua terhadap kemandirian anak dengan Down syndrome di Indonesia, khususnya dalam konteks lokal seperti di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Tenggarong, masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam korelasi antara pola komunikasi orang tua—baik verbal, nonverbal, maupun paraverbal—dengan tingkat kemandirian anak dengan Down syndrome. Fokus diarahkan pada identifikasi bentuk komunikasi yang mendukung, menghambat, serta menstimulasi perkembangan otonomi anak dalam aktivitas sehari-hari. Dengan menggunakan pendekatan komunikasi interpersonal dan komunikasi keluarga, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi teoritis dan praktis dalam membangun kerangka komunikasi transformatif yang adaptif terhadap kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Temuan dari penelitian ini akan menjadi acuan penting bagi orang tua, pendidik, dan praktisi pendidikan inklusif dalam mengoptimalkan peran komunikasi keluarga dalam membentuk anak-anak yang lebih mandiri dan percaya diri.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andriani, R., Nurhasanah, N., & Rosita, D. (2023). Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Kemandirian Anak Down syndrome. JPK (Jurnal Pendidikan Khusus), 19(2), 72–81. https://doi.org/10.21831/jpk.v19i2.52944
Arora, S., Goodall, S., Viney, R., Einfeld, S., & team, M. (2020). Health‐related quality of life amongst primary caregivers of children with intellectual disability. Journal of Intellectual Disability Research, 64(2), 103–116.
Babbie, E. R. (2020). The practice of social research. Cengage Au.
Berlant, L. (2019). Reading Sedgwick. Duke University Press.
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2016). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches. Sage publications.
Darusman, S. E., Mulyana, A., & Anjali, A. (2021). Hubungan Pola Asuh Otoritatif Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Anak Down syndrome di SLB Yayasan Bahagia Kota Tasikmalaya. JURNAL MITRA KENCANA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN, 4(2), 24–33.
Desmita. (2009a). Panduan bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD. SMP, Dan SMA, Bandung, REmaja Rosdakarya, 37–38.
Desmita, D. (2009b). Psikologi perkembangan peserta didik. Remaja Rosdakarya.
DeVito, J. A. (2012). The interpersonal communication book 13th edition. Pearson.
Geniofam, G. (2010). Mengasah & Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus. Garailmu.
Hadiloo, N., & Heydari, M. (2023). Empowering and Supporting the Families of Exceptional Children and its Positive Impact on Improving. European Journal of Medical and Health Sciences, 5(175), 175–185. https://doi.org/10.34104/ejmhs.023.01750185
Krasniqi, V., Zdravkova, K., & Dalipi, F. (2022). Impact of Assistive Technologies to Inclusive Education and Independent Life of Down syndrome Persons: A Systematic Literature Review and Research Agenda. Sustainability (Switzerland), 14(8). https://doi.org/10.3390/su14084630
Mapiare, A. T. (2006). Andi, Kamus Istilah Konseling Dan Terapi. Grafindo Persada Raja, Jakarta.
Metavia, H. M., & Widyana, R. (2022). Pengaruh Down syndrome terhadap Perkembangan Akademik Anak di Indonesia. Jurnal Wacana Kesehatan, 7(2), 54–60.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook. sage.
Nurhayati, E. (2018). Bimbingan, konseling, dan psikoterapi inovatif. Pustaka Pelajar.
Pabundu, D. D., & Ramadhana, M. R. (2023). Pola Komunikasi Keluarga dengan Pembentukan Kemandirian Anak. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(4), 4624–4646. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i4.5223
Poerwandari, E. K. (2007). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Rina, A. P. (2016). Meningkatkan life skill pada anak down syndrome dengan teknik modelling. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 5(03).
Riswanto, A., Joko, J., Boari, Y., Taufik, M. Z., Irianto, I., Farid, A., Yusuf, A., Hina, H. B., Kurniati, Y., & Karuru, P. (2023). Metodologi Penelitian Ilmiah: Panduan Praktis Untuk Penelitian Berkualitas. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Published
2025-10-12
How to Cite
Putri, S., Dwiv Ayani, K., Rohimah, A., & Juwita, R. (2025). POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN ANAK DOWN SYNDROME DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN DI SEKOLAH LUAR BIASA TENGGARONG. Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique, 8(1), 199-206. https://doi.org/https://doi.org/10.62144/jikq.v8i1.664