FENOMENA GENG MOTOR DI KOTA MEDAN: SATU KONSTRUKSI MODEL SOSIO PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Abstract
Artikel ilmiah ini adalah berdasarkan hasil kajian observasi dan studi dokumen mengenai maraknya kehadiran “Geng Motor”, yaitu kelompok pemotor yang anggotanya terdiri dari para remaja dan bahkan orang dewasa yang memproklamirkan diri sebagai klub motor namun belakangan cenderung melakukan tindakan kriminal dan kejahatan atau delinkuensi di kota Medan, telah menjadi gejala sosial yang sangat meresahkan masyarakat di kota Medan. Melalui berita dari berbagai media massa dapat kita simak aksi para geng motor banyak melakukan tindakan brutal di jalanan, dan tidak jarang pula merusak fasilitas-fasilitas umum bahkan menghabisi nyawa manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam memahami masalah, adapun yang menjadi subjek penelitian adalag geng motor RnR dan NkB yang cukup banyak jejak kriminal di kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhatian, pengakuan, dan kasih sayang sangat dibutuhkan seorang remaja di lingkungan keluarganya dan demikian dengan kontrol orang tua dalam memperhatikan keseharian anaknya di lingkungan sosialnya juga wajib dilakukan. Kondisi keluarga yang kurang harmonis dan kurang adanya nuansa kasih sayang didalamnya turut serta menyebabkan seorang anak terikut pada perilaku kenakalan remaja. Perlu adanya komunikasi yang intens antara pihak kepolisian, pihak sekolah, keluarga, dan masyarakat agar tidak terjadi miss komunikasi antar elemen tersebut sehingga mampu bertindak secara bersama-sama dalam menangani geng motor sesuai dengan prosedur dan aturan hukum yang berlaku. Pentingnya komunikasi dan koordinasi antar elemen masyarakat yakni keluarga, sekolah, lingkungan, dan aparat penegak hukum. Komunikasi Antar Pribadi antara orangtua, guru, dan anak; Komunikasi Lintas Budaya di lingkungan, serta komunikasi Persuasif oleh aparat hukum pada pelaku geng motor wajib dilakukan.
Downloads
References
Elliot, M.A, Baughan,C dan Sexton,E (2008) Errors and Violations in Relations to Motorcyclist‟s Crash Risk. Elsevier Pub.
Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo
Hasan, Muliyani. (2007). Geng Motor. Surat Kabar Harian Kompas. 27 Oktober Juwita, R. (2007). Anarkisme geng motor: kenapa terjadi?. Dipetik Juni 18, 2012, dari detiknews: www.detiknews.com
Kartono, Kartini. (2010). Psikologi Sosial 2 : Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Lukmantoro. (2007). Geng dan Distorsi dalam Komunikasi. http://suaramerdeka.com/
[On-line: 14 Juli 2010].
McQuail, Dennis (1987). Mass Communication Theory: an Introduction. Thousand Oaks California, Sage Publication.
Rahkmat, Jalaludin (2000). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung, Remaja Rosdakarya.
Rochester Youth Development Study, Thornberry, Terence P., Alan Lizotte, J., Krohn,Marvin D., Farnworth, Margaret, Sung Joon Jang (2009) Testing Interactional Theory: An Examination of Reciprocal Causal Relationships among Family, School, and Delinquency The Journal of Criminal Law and Criminology Vol. 82, No. 1, Symposium on the Causes and Correlates of Juvenile Delinquency (Spring, 2009), pp. 3-35
Zimmerman, Marc A. , Copeland, Laurel A. , Shope,Jean T. and Dielman, T. E. (2007) A longitudinal study of self esteem:implications for adoscelent development. Journal of Youth and Adolescence Vol 26 No2 April Springer: Netherlands
Mohd Fadzil Che Din dan Ahmad Rashid (2006), Menangani gejala sosial melalui pendekatan psiko-sosial komunikasi dan model alternative.‟Seminar Psikologi Pembangunan Komuniti ISM-UKM, 20-21 Disember 2006 Kuala Lumpur.