PERAN BADAN EKONOMI KREATIF DALAM MENGOMUNIKASIKAN NATION BRANDING BATIK INDONESIA PADA LIBERTY FAIRS
Abstract
Sejak dipatenkannya batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO pada 2009, batik menjadi salah satu identitas nation branding Indonesia. Bluesville menjadi salah satu dari empat brand yang berhasil terpilih oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)—Kemenparekraf—untuk mengikuti pameran Liberty Fairs di Amerika Serikat. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis peran Bekraf dalam mengomunikasikan nation branding batik Indonesia di Amerika Serikat melalui brand Bluesville. Pendekatan yang dilakukan adalah kualitatif dengan paradigma post-positivistik. Teknik triangulasi data dipakai untuk menganalisis hasil wawancara dengan mantan kepala Bekraf dan co-founder Bluesville (data primer), dan observasi, dokumentasi, media sosial, dan situs berita (data sekunder). Kemudian data dianalisis menggunakan competitive identity hexagon yang terdiri dari aspek culture, policy, brands, people, tourism, dan investment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Bluesville sebagai media komunikasi Bekraf untuk terlaksananya nation branding budaya batik Indonesia di pameran Liberty Fairs sangat efektif. Bekraf memiliki peran sebagai kurator dan fasilitator dalam mengirimkan brand lokal ke pameran internasional. Selain itu, peran Bekraf ini juga mencakup keenam aspek competitive identity yang juga mampu meningkatkan kapasitas dan kompetensi brand lokal bersaing di pasar global untuk jangka panjang. Oleh karena itu, upaya ini harus dilanjutkan oleh Bekraf pada pameran berikutnya, dan disarankan untuk mempertimbangkan keikutsertaan batik pada pameran sejenis dan lainnya.
Downloads
References
Anholt, S. (2007). Competitive identity: The new brand management for nations, cities and regions. Palgrave Macmillan.
Anholt, S. (2016). Places: Identity, image and reputation. Springer.
Ariesta, A. (2021). Infografis Indonesia Akan Tingkatkan Ekspor Batik. https://www.inews.id/multimedia/infografis/infografis-indonesia-akan-tingkatkan-ekspor-batik
Aronczyk, M. (2013). Branding the nation: The global business of national identity. Oxford University Press.
Azanella, L. A. (2020). Batik Diklaim China, 2009 UNESCO Catat sebagai Warisan Budaya Indonesia. https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/12/204000265/batik-diklaim-china-2009-unesco-catat-sebagai-warisan-budaya-indonesia?page=all
Bluesville. (2019). Stories • Instagram. https://www.instagram.com/stories/highlights/17888105281391791/
Creswell, J. W. (2010). Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell, J. W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches 4th ed. Thousand Oaks, CA: Sage.
Fanina, J. J., & Suaedi, F. (2020). Challenges in preserving batik as Indonesia’s cultural identity facing global demand of sustainable eco-friendly fabric. Vlakna a Textil, 27(2), 37–42.
Fauziah, N. (2021). Menparekraf Berharap Batik Diharapkan Jadi Simbol Kebangkitan Ekonomi, Minta Masyarakat Kembangkan Kreativitas - Celebrities.Id. https://www.celebrities.id/read/menparekraf-berharap-batik-diharapkan-jadi-simbol-kebangkitan-ekonomi-minta-masyarakat-kembangkan-kreativitas-422fwm?page=1
Gultom, C. F. (2020). Batik Sebagai Diplomasi (Studi Kasus: Diplomasi Batik Indonesia di Amerika pada Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono).
Indonesia, K. R. (2021). Kain Nusantara, Sumber Inspirasi Ekonomi Kreatif Indonesia. https://kemenparekraf.go.id/hasil-pencarian/kain-nusantara-sumber-inspirasi-ekonomi-kreatif-indonesia
Latifa, I., & Hasibuan, D. (2016). The Socio-Cultural Life of Batik in Indonesia and the Limit of Cultural Heritage. International Review of Humanities Studies, 1(2).
Melissen, J. (2005). The new public diplomacy. Springer.
Menayang, A. P., & Marta, R. F. (2020). Branding of North Sulawesi tourism through the hexagon of competitive identity. Jurnal Studi Komunikasi, 4(2), 410–434.
Morgan, N., Pritchard, A., & Pride, R. (2011). Destination brands: Managing place reputation. Routledge.
Muis, A. R. C. (2019). Sustainable Competitive Advantage Ekonomi Kreatif Indonesia dalam Dinamika Perdagangan Internasional. Deepublish.
Munaf, T. (2022). Personal Interview.
Pujiastuti, L. (2015). Selain Indonesia, Malaysia Hingga China Punya Batik. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3033982/selain-indonesia-malaysia-hingga-china-punya-batik
Rose, K. (2021). Hari Batik Nasional 2021, Menjaga Makna Filosofis Kehidupan Rakyat Indonesia - Klik Anggaran - Halaman 2. https://www.klikanggaran.com/peristiwa/pr-1151309161/hari-batik-nasional-2021-menjaga-makna-filosofis-kehidupan-rakyat-indonesia?page=2
Shaleh, T., & Prihatini, A. E. (2017). Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Awareness terhadap Keputusan Pembelian Produk Batik Natural Indigo Dyed (Studi Kasus pada Konsumen Produk Batik Merek The Bluesville). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 6(3), 179–190.
Silaban, M. W. (2021). Sandiaga: Industri Batik Serap 200 Ribu Tenaga Kerja Tersebar di 101 Sentra - Bisnis Tempo.co. https://bisnis.tempo.co/read/1513133/sandiaga-industri-batik-serap-200-ribu-tenaga-kerja-tersebar-di-101-sentra
Steelyana, W. (2012). Batik, a beautiful cultural heritage that preserve culture and support economic development in Indonesia. Binus Business Review, 3(1), 116.
Suheili, O. (2022). Personal Interview.
Sukmawati, A. D., & Kurniawan, A. F. (2020). Strategi dan Kebijakan Promosi Batik di Pasar Global. Transformasi Global, 7(2), 214–234.
Tim. (2019). 12 Brand Indonesia “Mejeng” di Pameran New York. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190801123727-277-417356/12-brand-indonesia-mejeng-di-pameran-new-york
Tjayadi, S. (2019). Bekraf Bawa 8 Brand Fashion Lokal ke Pameran Internasional | kumparan.com. https://kumparan.com/millennial/bekraf-bawa-8-brand-fashion-lokal-ke-pameran-internasional-1ra2EIgNuYK
Wandari, S. (2019). Streetwear Indonesia Menuju Las Vegas. https://mediaindonesia.com/weekend/251039/streetwear-indonesia-menuju-las-vegas
Zeineddine, C., & Nicolescu, L. (2018). Nation branding and its potential for differentiation in regional politics: The case of the United Arab Emirates and Qatar. Management Dynamics in the Knowledge Economy, 6(1), 167–185.
