Konsep Diri Dari Perspektif Dimensi Internal : Kajian Psikologi Komunikasi Nilai Tutur di Suku Mandailing

  • Iskandar Zulkarnain Universitas Sumatera Utara
  • Sakhyan Asmara Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU
  • Raras Sutatminingsih Fakultas Psikologi USU
Keywords: Konsep Diri, Kearifan Lokal, Tutur, Mandailing

Abstract

Pembentukan nilai konsep diri ini sebenarnya bisa menggunakan nilai kearifan lokal yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Suku Mandailing yang berasal dari provinsi Sumatera Utara misalnya memiliki nilai kearifan lokal dalam mengatur tata pergaulan, komunikasi, dan etika dalam membentuk konsep diri. Nilai tersebut adalah nilai Tutur. Dalam perspektif psikologi komunikasi, konsep diri yang terbangun dengan penerapan nilai Tutur dalam adat Dalihan na Tolu membuat setiap anggota masyarakat adat mengerti akan hak dan kewajiban masing-masing, orang tidak akan mungkin bisa sembarangan berbicara, apalagi bertindak sembrono di hadapan orang lain. Karena masing-masing mengerti tentang hubungan kekerabatan dan keturunan mereka satu dengan lainnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini akan mengambil lokus di Desa Pasar Maga, Kecamatan Lembah Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal. Pemilihan desa ini karena desa ini secara historis merupakan salah satu desa tertua usianya di kawasan Mandailing Natal, secara demografi sosial, desa Pasar Maga mayoritas didiami oleh masyarakat yang bermarga Nasution, Lubis, Matondang, dan Rangkuti. subjek penelitian ini secara personal mewakili komponen Dalihan na Tolu dengan rincian pengetua adat desa, orang yang dituakan, kepala keluarga, anak muda, dan penduduk dari luar suku Mandailing yang bermukim di desa Pasar Maga. Penelitian ini dilakukan dimulai dari pengumpulan data yang telah dikumpulkan mengenai nilai tutur yang didapat dari hasil studi literatur, observasi partisipatoris dan interview. Data dari literatur, observasi, dan wawancara yang telah terkumpul menjadi data empiris, kemudian dianalisa dengan menggunakan teknik kualitatif yakni secara intepretatif dan disajikan secara naratif. Adapun kerangka utama dalam menemukan dan membangun pembentukan konsep diri melalui budaya Tutur ini akan mengacu pada dimensi konsep diri yang dikembangkan oleh Fitts. Dari hasil penelitian, peneliti menemukan klasifikasi Tutur ini terbagi kedalam tiga kelompok sesuai dengan komponen utama masyarakat adat Dalihan na Tolu, yakni unsur Kahanggi, unsur Mora, dan unsur Anak Boru. Nilai Tutur wajib diajarkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan menggunakan Tutur dalam keluarga dan masyarakat Mandailing lazimnya dilakukan secara informal, artinya pengajaran mengenai sapaan kepada orang lain itu diajarkan orang tua kepada anak-anak mereka sendiri di rumah.  Penguasaan Tutur penting bagi suku Mandailing. Tutur merupakan konsepsi budaya Mandailing berhubungan mengenai panggilan keakraban atau sapaan keakraban antara seseorang dengan orang lain. Dengan penguasaan kepada Tutur, seseorang akan mampu mengemas pesan baik secara verbal maupun non verbal dengan baik. Seseorang akan bisa memilah memilih kata yang tepat dan sopan, serta menempatkan lawan bicaranya secara tepat dan benar sesuai dengan kedudukan dan peranannya. Patuturon antara orang perorang dalam masyarakat adat Dalihan na Tolu tidak hanya memberikan nama sapaan kepada seseorang, namun juga memberikan landasan posisi dan peranannya dalam masyarakat. Internalisasi nilai-nilai Partuturon dalam masyarakat adat Dalihan na Tolu merupakan sebuah keharusan dan wajib diamalkan kepada semua orang yang berasal dari dalam maupun orang dari luar yang berhubungan dengan masyarakat adat Mandailing.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Burns, R.B. 1993. Konsep Diri, Teori, Pengukuran, Perkembangan, dan Perilaku. Jakarta, Penerbit Arcan.
Desa, Raja Imbang. (2010), Pelaksanaan Perkawinan Melalui Norma Adat Dalihan na Tolu, cet. 1, Padangsidimpuan, Usaha Mandiri.
Fitts, William H. 1971. The Self Concept and Self Actualization. Los Angeles, California, Western Psychological Services A Division of Manson Western Corporation.
G. Siregar Baumi Glr Ch. Sutan Tinggi Barani Perkasa Alam, (1984), Surat Tumbaga Holing Adat Batak Angkola Mandailing. Padangsidimpuan, Firma.
Harahap, Basyral Hamidy. (2004), Siala Sampagul, Padangsidimpuan, Pustaka.
Huitema, B.E (1990). The Analysis of Covarience and Alternatives. New York:
McGraw-Hill.


Mead, G. H. (1972). Mind, Self & Society from the Stand-Point of a Social Behaviorist. University of Chic. Press.
Moleng, Lexy J. (1995). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nasution, Pandapotan. (2005), Adat Budaya Mandailing dalam Tantangan Zaman, Cetakan Pertama, Medan, FORKALA.
Rahmat, Jalalludin. (2004). Psikologi Komunikasi. Bandung, Remaja Rosdakarya.
Siregar, Taufik. (2003), Keberadaan Dalihan na Tolu di Tengah Kehidupan Berkeluarga, Laporan Penelitian Mandiri, Tidak Diterbitkan.
Zulkarnain, Iskandar. (2016) Interpersonal Communication Effectiveness and the Development of Self-Concept Through a Self-Adjustment Amongst Disabled Persons. The Social Science Journal. Medwell Journals Publisher, Vol 11 Issue 21. Page No: 5095-5099.
Published
2019-09-04
How to Cite
Zulkarnain, I., Asmara, S., & Sutatminingsih, R. (2019). Konsep Diri Dari Perspektif Dimensi Internal : Kajian Psikologi Komunikasi Nilai Tutur di Suku Mandailing. Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique, 2(1), 1-9. https://doi.org/https://doi.org/10.62144/jikq.v2i1.23