ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA POLIMEDIA MEDAN TERHADAP FENOMENA HOAKS DI MEDIA SOSIAL

-

  • Khairullah Khairullah Universitas Medan Area
Keywords: Hoaks,Media Sosial, Saring,Informasi.

Abstract

Penelitian ini berjudul Analisis Pemahaman Mahasiswa Polimedia Medan Terhadap Fenomena Hoaks di Media Sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pemahaman mahasiswa terkait definisi hoaks, jenis-jenis hoaks, media penyebarannya, dampak penyebarannya, dan solusi yang ditawarkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara, observasi dan studi pustaka. Informan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Polimedia Medan Semester V Jurusan Penerbitan Tahun Ajaran 2020/2021, sebanyak 5 orang, yaitu: Cici Rama Dwiyanti; Dian Felix Meidivo L. Tobing; Dwi Utami Amalia; Mei Elisabet Sibarani; dan Muhammad Khadafi. Hasil dari penelitian ini adalah Kelima Mahasiswa Polimedia Medan tersebut telah sangat memahami fenomena hoaks di media sosial. Mereka juga dapat menjelaskan dengan baik terkait definisi, jenis-jenis, media penyebaran, dan dampak dari penyebaran hoaks. Mereka juga turut menyertakan solusi agar menangkalnya dengan 3 S, yakni saring sebelum sharing; detoksifikasi media; dan mengonsumsi berita sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik.   

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku
Ball, J. (2016). Post-Truth: How Bullshit Conquered the World. London: Ebury Press.
Emzir. (2012). Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Gentzkow, Matthew Aaron; Shapiro, Jesse and Stone, Daniel F. (2014). Media Bias in The Marketplace: Theory. Massachusetts: NBER.
Ireton, Cherilyn and Posetti, Julie. (2018). Journalism, Fake News & Disinformation.Paris: UNESCO.
Moleong, L. J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya.
Winarni, Endang Widi. (2018). Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif Kualitatif.Jakarta: Bumi Aksara.
Jurnal Terpublikasi
Syuhada, Kharisma Dhimas. (2017). Tinjauan Buku Etika Media di Era “Post-Truth”. Jurnal Komunikasi Indonesia, V (1), 77-79.https://doi/org/10.7454/jki.v6i1.8789.
Artikel dalam Jurnal
Nugroho, Yanuar (2019). Problem Besar Bangsa: Literasi Media dan Literasi Teknologi. Jurnal Dewan Pers, 20: 49-51.
Dokumen Resmi
Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia dan Presiden Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers. 1999. Jakarta.
Dewan Pers. (2008). Kode Etik Jurnalistik. 2008. Jakarta.
Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia dan Presiden Republik Indonesia. (2016). Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. 2016. Jakarta.
Majelis Ulama Indonesia. (2017). Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 24 Tahun 2017 Tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah Melalui Media Sosial. 2017. Jakarta.
Tesis
Putra, Bayu Juliandra. (2020). Literasi Digital di Kalangan Mahasiswa (Studi Fenomenologi Penyebaran Hoaks Melalui Media Sosial di Kalangan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP USU). [Tidak Terpublikasi]. Univesitas Sumatera Utara.
Dokumen Internet
Adrian, dr. Kevin. (2021). Mengenal FOMO dan Dampak Negatifnya. AloDokterHidup Sehat. Tersedia secara online di Mengenal FOMO dan Dampak Negatifnya - Alodokter. Diakses pada 10 Januari 2022, pukul 14:25 WIB.
BBC. (2017, Aug 23). Kasus Saracen: Pesan Kebencian dan Hoax di Media Sosial ‘Memang Terorganisir’. BBC NEWS Indonesia. Tersedia secara online di Kasus Saracen: Pesan kebencian dan hoax di media sosial 'memang terorganisir' - BBC News Indonesia. Diakses pada 10 Januari 2022, pukul 13:59 WIB.
Edelman (2018). 2018 Edelman Trust Barometer Global Report. Tersedia secara online di 2018 Edelman Trust Barometer Global Report With Talk Track with market wording. Diakses pada 10 Januari 2022, pukul 14:15 WIB.
Glasser, S.B. (2016). Covering Politics in a Post-Truth America. Tersedia secaraonline dihttps://www.brookings.edu/essay/covering-politics-in-a-post-truth-america. Diakses pada 10 Januari 2022, pukul 13:51 WIB.
Hoax Buster. (2020, Aug 04). [SALAH] Klaim Hadi Pranoto Soal COVID-19. Covid19.go.id. Tersedia secara online di [SALAH] Klaim Hadi Pranoto Soal COVID-19 - Hoax Buster | Covid19.go.id. Diakses pada 10 Januari 2022, pukul 13: 56 WIB.
Kominfo. (2020, May 15). Kominfo Temukan 1.125 Hoaks di Medsos Terkait Corona. Sorotan Media. Tersedia secara online di Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo.go.id). Diakses pada 10 Januari 2022, pukul 14:37 WIB.
Kompas.com. (2020, Aug 30). Sebar Hoaks hingga Picu Penyerangan Polsek Ciracas, Oknum TNI Dijerat UU ITE. News Megapolitan. Tersedia secara online di Sebar Hoaks hingga Picu Penyerangan Polsek Ciracas, Oknum TNI Bisa Dijerat UU ITE Halaman all - Kompas.com. Diakses pada 10 Januari 2022, pukul 14:07 WIB.
Maharani, Tsarina. (2019, May 01). Kominfo Identifikasi 486 Hoax Sepanjang April 2019, 209 Terkait Politik. detikNews. Tersedia secara online di Kominfo Identifikasi 486 Hoax Sepanjang April 2019, 209 Terkait Politik (detik.com). Diakses pada 10 Januari 2022, pukul 13: 51 WIB.
Prihatini, Destri Ananda. (2019). 4 Alasan Membatasi Diri dari Kecanduan Media Sosial. tirto.id Sosial Budaya. Tersedia secara online di 4 Alasan Membatasi Diri dari Kecanduan Media Sosial (tirto.id). Diakses pada 10 Januari 2022, pukul 14:22 WIB.
Redaksi Remotivi. (2017, Apr 01). Selamat Datang di Era Post-Truth. Mediapedia. Tersedia secara online di Selamat Datang di Era Post-Truth - Remotivi. Diakses pada 10 Januari 2022, pukul 14:12 WIB.
Sihaloho, Markus Junianto; Thenu, Stefi; Marsiel, Adi; dan Rikin, Ari Supriyanti. (2017, Feb 08). Masyarakat Sedang Gagap Media. Berita Satu. Tersedia secara online di Masyarakat Sedang Gagap Media (beritasatu.com). Diakses pada 10 Januari 2022, pukul 14:19 WIB.
Published
2022-04-05
How to Cite
Khairullah, K. (2022). ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA POLIMEDIA MEDAN TERHADAP FENOMENA HOAKS DI MEDIA SOSIAL. Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique, 4(2), 69-79. https://doi.org/https://doi.org/10.62144/jikq.v4i2.70