STRATEGI KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI KULINER SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA

  • Dian Indah Multazam Pascasarjana UIN Sumatera Utara
Keywords: Kuliner, Konstruksi Sosial, Komunikasi Lintas Budaya

Abstract

Di tengah intensifnya interaksi lintas budaya saat ini, terdapat potensi kesalahpahaman dalam proses komunikasi yang sedang berlangsung. Jika ini terus berlanjut, itu bisa menyebabkan ketidakharmonisan. Pertemuan dua budaya atau lebih selalu berpotensi salah paham dengan berbagai alasan. Artikel ini menjelaskan potensi masalah di sekitar komunikasi lintas budaya. Masalah-masalah ini diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu yang terkait dengan praktik budaya dan gambaran mental di sekitar dan yang terkait dengan aspek kebahasaan. Istilah kuliner didefinisikan sebagai sesuatu yang berkaitan atau berhubungan dengan memasak. Pada saat yang sama, kuliner melambangkan kehidupan sosial dan identitas budaya bagi berbagai kelompok orang di seluruh dunia. Dengan pemikiran tersebut, artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana kuliner mewakili identitas budaya dalam komunikasi lintas budaya dengan berbagai cara. Dalam hubungan ini, kuliner diakui sebagai sumber kekuatan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alcoff, L.M. & Mendieta, E. (Eds). (2000). Identities: Race,Class, Gender, and Nationality.UK: Blagckwell Publishing.
Hurn, Brian J, et al. 2013. Cross-Cultural Communication : Theory and Practice. New York, Palgrave Macmillan.
Hariyanto, D. (2020). Buku Ajar Komunikasi Lintas Budaya. In Buku Ajar Komunikasi Lintas Budaya. Umsida Press. https://doi.org/10.21070/2020/978-623-6833-02-5
Kellner, D. (2004). Globalization and The Postmodern Turn’. Los Angeles: UCLA.
Lagu, Marselina. 2010. “Komunikasi Antarbudaya di Kalangan Mahasiswa Etnik Papua dan Etnik Manado di Universitas Sam Ratulangi Manado.” Acta Diurna Komunikasi, vol. 5, no. 3, 2016, ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/12774. Accessed 7 Nov. 2020
Hariyanto, D. (2020). Buku Ajar Komunikasi Lintas Budaya. In Buku Ajar Komunikasi Lintas Budaya. Umsida Press. https://doi.org/10.21070/2020/978-623-6833-02-5
Mustopa, M., & Wiratama, A. (2022). “JAMANG SANGSANG” IDENTITAS LAKI-LAKI SUKU BADUY, DESA KANEKES, KECAMATAN CIBOLEGER, KABUPATEN LEBAK, BANTEN. EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI. https://doi.org/10.33822/jep.v5i1.3398
Nindatu, P. I. (2018). Sasadu Sebagai Simbol, Identitas Budaya dan Perekat Suku Sahu Di Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara. EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI. https://doi.org/10.33822/jep.v1i01.437
Lifintsev, Denys, and Wanja Wellbrock. 2020. “Cross-Cultural Communication in the Digital Age.” Estudos Em Comunicação, vol. 1, No. 28, 31 May 2019,
Samovar, L.A. & Porter, R.E. (1991). Communications Between Cultures. California: Wodsworth Publishing Company.
Street, B. (1993). Culture is a verb. In Graddol, D., Thompson, L., & Byram, M. (Eds.). Language and Culture, Clevedon: BAAL and Multilingual Matters.
Tomlinson, J. (2007). Globalization and Cultural Analysis. In Held, D., & MacGrew, A. (Eds.), Globalization Theory: Approaches and Controversies. Cambridge: Polity
Published
2022-09-24
How to Cite
Multazam, D. (2022). STRATEGI KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI KULINER SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA. Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique, 5(1), 1-10. https://doi.org/https://doi.org/10.62144/jikq.v5i1.87